Sabtu, 11 Maret 2017

Penelitian Tindakan Kelas


A.      Pendekatan dan Metode PTK
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Peneliti memutuskan menggunakan metode ini dikarenakan PTK dilaksanakan di dalam kelas ketika proses pembelajaran sedang berlangsung.
Penelitian Tindakan kelas terdiri atas tiga kata yakni penelitian, tindakan dan kelas. Adapun pengertian penelitian tindakan kelas menurut Suharsimi Arikunto adalah:
1.         Penelitian berarti menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
2.         Tindakan berarti menunjukkan pada suatu gerakan kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa
3.         Kelas berarti dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu sama menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.[1]

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa.[2]
B.       Langkah-Langkah Penelitian
Adapun langkah-langkah yang peneliti laksanakan dalam penelitian ini yaitu penelitian ini direncanakan akan menggunakan tiga siklus, tiap siklus tersebut fungsinya untuk melihat perubahan hasil belajar siswa. Bila dengan tiga siklus siswa belum tuntas dalam belajar maka penelitian ini dilaksanakan dengan siklus selanjutnya agar hasil belajar siswa menjadi lebih baik lagi.
Beberapa ahli mengemukakan model penelitian tindakan kelas dengan bagan yang berbeda-beda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim untuk dilalui. Kurt Lewin menyatakan tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
1.         Perencanaan (planning)
2.         Pelaksanaan (acting)
3.         Pengamatan (observing) dan
4.         Refleksi (reflection).[3]

Dalam penelitian tindakan ini, peneliti bertindak sebagai pelaksana  tindakan, sedangkan guru dan Pembantu Kepala Madrasah I (PKM I) bertindak sebagai mitra peneliti yang akan mengobservasi dan sebagai kolaborator dalam pembelajaran di dalam kelas. Proses penelitian tindakan ini dilaksanakan dalam rangkaian siklus, dan setiap siklus akan dilakukan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai.
Adapun rincian rancangan penelitian tindakan kelas ini akan diuraikan sebagai berikut:
1.         Perencanaan Tindakan
a.         Menyusun rencana pembelajaran (RPP) sesuai dengan materi ajar yang diajarkan dengan menerapkan metode guided note taking.
b.         Menyiapkan sumber belajar
c.         Menyiapkan lembar kerja atau handout yang akan diisi siswa.
d.        Menyiapkan soal-soal evaluasi (pre-test dan pos-test).
2.         Pelaksanaan Tindakan
a.         Peneliti memberikan pre-test untuk melihat kemampuan dan hasil belajar awal siswa sebelum tindakan.
b.         Peneliti melakukan pembelajaran di dalam kelas sesuai dengan RPP yang telah disusun.
c.         Peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode guided note taking.
1)        Peneliti membagikan handout yang akan diisi oleh siswa ketika guru sedang menyampaikan materi pelajaran
2)        Peneliti meminta beberapa siswa untuk membacakan hasil catatan handout yang telah dibuatnya.
3)        Peneliti melakukan tanya jawab dengan siswa tentang materi yang diajarkan.
4)        Peneliti memberikan soal pos test kepada siswa untuk melihat penguasaan mereka terhadap materi ajar pada siklus terakhir (siklus III) .
3.         Pengamatan (observasi)
a.         Guru mengamati pembelajaran yang peneliti lakukan dan PKM I mengobservasi tindakan siswa ketika peneliti melaksanakan pembelajaran di kelas.
b.         PKM I melihat dan mencatat respon siswa ketika penelliti melaksanakn pembelajaran
c.         Peneliti mewawancarai beberapa siswa setiap selesai melaksanakan tindakan untuk mengetahui pembelajaran yang dilakukan.
4.        Refleksi
a.         Peneliti mendiskusikan dengan guru dan PKM I tentang data observasi atau catatan lapangan dan wawancara yang berkenaan dengan pelaksanaan pembelajaran yang diterapkan di kelas.
b.         Berdasarkan hasil diskusi tersebut maka dilakukan tindakan selanjutnya.




[1]Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 2-3.
[2]Ibid.
[3]Syafaruddin, dkk. Panduan Penulisan Skripsi (Medan: Kemenag IAIN Sumut Fakultas Tarbiyah, 2011), h. 21.
[4]Suharsimi Arikunto, h. 74

SUHENDRA

Author & Editor

A Teacher || Businessman || Father || Warrior of Civilization

0 komentar:

Posting Komentar