Memang banyak yang menjual
mie ayam saat ini di Medan, kalau kita perhatikan hampir di setiap jalan kota
ada yang menjajakannya mulai dari restoran mahal sampai pedagang kaki lima yang
bermodalkan gerobak dorong. Tentunya kita pasti pernah menikmati berbagai mie
ayam yang tersedia di kota tercinta ini, namun tak jarang rasa yang disajikan
acapkali membuat kecewa karena rasanya yang kurang pas di lidah mulai terlalu
asin, anyep (hambar) sampai terlalu pedas.
Pernah ke Mie Ayam Mahmud ? Tanya
teman kerja kepada saya saat mau menentukan lokasi meeting di tahun 2016.
Akhirnya kami putuskan memilih Mie Ayam Mahmud sebagai lokasinya yang berlokasi
di Jalan Abdullah Lubis No. 57/71 Medan. Tempat ini pertama kali saya kunjungi biasa saja awalnya. Mulai dari tempat duduk,
meja, display tempatnya. Hal ini dilakukan untuk menunjukkan kesan sederhana
dan simple sih. Lokasinya cukup strategis dan mudah dijangkau baik dengan
kendaraan umum maupun pribadi, tepat di seberangnya ada Mesjid Al Jihad
sehingga bagi kamu yang mau melaksanakan ibadah salat sangat mudah, namun di
sini juga menyediakan musolah loh.
Pesanan pun dipilih mulai
dari aneka mie ayam, bakso sampai olahan minuman. Hampir seluruh temanku saat
itu yang sekitar 12 orang memilih mie ayam jamur spesial dan bakso mewah karena
penasaran dengan namanya. Alhamdulilah pelayanan yang diberikan sangat
memuaskan mulai dari pelayannya yang ramah, sopan dan gak jutek saat ditanya
dan dimintain tolong. Saat mencicipi makanan yang telah sampai di meja meeting
kami pun langsung mencicipi satu sama lain. Memang beda kualitas antara yang
berpengalaman dengan yang baru baru, terasa banget gurihnya bakso dan nikmatnya
mie ayam jamur spesial yang disajikan.
Tempat ini berdiri dan sudah
menjual mie ayam jamur sejak 1988. Namun berkat ide kreatifitas dan inovasi
restoran mie ayam mahmud juga menyediakan menu makanan yang bervarian. Sampai
saat ini di tahun 2018 usia yang cukup mapan sekitar 30 tahun dalam berbisnis
kuliner.
Ide menyajikan makanannya pun
cukup unik yakni mie ayamnya dipisahkan dengan kuahnya, jadi ketika makan kita
bisa menyesuaikan seberapa banyak kuah yang mau kita tuangkan ke mie nya. Dari sini
menunjukkan kalau Mie Ayam Mahmud sudah banyak belajar dan memperhatikan teknik
penyajian makanan yang menarik. Sungguh cara yang jarang kita temukan di tempat
lain, sebab tempat lain langsung menyajikan mie nya langsung dengan kuahnya
jadi kita tinggal menaruh kecap atau saus sambal.
Setiap kali saya kesini tak
ada rasa bosan atau pun jenuh karena banyaknya menu pilihan makanan mulai
olahan ayam, ikan dan nasi. Pada suatu waktu saat saya mengajak tamu dari kota
Bandung, saya mencicipi ikan nila bakarnya, wih sungguh nikmat dan gurih ikan
yang disajikan. Teksturnya yang menarik dan rasa bumbunya sangat kentara
memberikan kenikmatan yang luar biasa. Pokoknya kalau kamu pernah berkunjung
kesini pasti akan mau datang lagi.
Sejak itu sampai sekarang
saya, keluarga dan teman-teman selalu merekomendasikan Mie Ayam Mahmud untuk
lokasi makan mie ayam di kota Medan. So, kamu harus segera icip-icip deh makan
mie ayam di sini pasti ketagihan, selain nikmat dan sudah berpengalaman , soal
harga cukup bersahabat dengan kantong.
Barakallah ya atas prestasinya dan dedikasi yang telah diberikan untuk masyarakat kota Medan dalam memberikan makanan yang halal dan nikmat "Anniversary 30 Tahun Mie Ayam Mahmud"