Tampilkan postingan dengan label TIPS. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label TIPS. Tampilkan semua postingan

Jumat, 07 Desember 2018

Flash Blogging: Indonesia Kreatif 4 Tahun di Medan

SUHENDRA

Acara yang dimulai pukul 09.30 WIB dipandu oleh saudari Sayu sebagai pembawa acara. Dibuka dengan sambutan ketua panitia oleh Ibu Farida Dewi Maharani, dalam sambutannya beliau menyampaikan beberapa hal seperti tujuan dari kegiatan ini adalah untuk sharing informasi satu sama lain. Di masa depan kita akan bersaing dengan mesin dan teknolgi bukan lagi hanya dengan manusia saja. sehingga Indonesia harus kreatif, sehingga pemuda harus berani untuk kreatif sebab Indonesia akan menghadap banyak tantangan maka tulang punggung Indonesia berada pada pemudanya. 
Indonesia merupakan negara yang paling tinggi gaya hidup sehingga menjadi negara yang konsumtif, maka hal itu jangan dibiarkan, Indonesia harus menjadi negara yang produktif. Terakhir yang paling penting adalan berkumpulnya pemuda di acara Flash Blogging ini harus membagikan ilmu yang diperoleh kepada semua orang yang tak datang. Dengan semangat dan tujuan Indonesia maju dan kratif.

Kegiatan pun dilanjutkan dengan sambutan dan pandangan dari Bapak Andoko Darta, beliau saat ini menjabat sebagai Tenaga Ahli Kementrian Kemenkominfo RI. Tema yang beliau sampaikan tentang Indonesia Kreatif 4 Tahun, Beliau merupakan lulusan dari IPB Bogor dan sedang melanjutkan studi di Barkley University, USA. Sebelum memulai pembicaraannya beliau memberkan tantangan kepada peserta untuk menyanyikan lagu daerah Bungong Juempo. 
Setelah keseruan itu beliau memulai pembicaraan dengan kalimat Negara Indonesia Dalam Jebakan Batman alias Negara kita yang terus berkembang dan belum maju.
Contoh negara Korea yang dulu kehidupannya tak jauh berbeda dengan Indonesia kini menjadi negara maju dan menjadi idola. Apa yang dilakukan negara Korea? Presidennya mengirimkan banyak pemudanya untuk pergi ke Amerika, lalu mempelajari 2 hal yaitu Teknologi & Entertainment.
Sambungnya, dengan perbandingan Indonesia dulu dan sekarang seperti, dulu Indonesia ekspor minyak sekarang impor, hutan dulu banyak sekarang tinggal dikit namun kalau hanya mengingat itu semua Indonesia belum bisa menjadi negara maju. Pondasi negara maju harus dibangun. Paling tidak ada dua potensi negara Indonesia agar maju agar sehingga keluar dari jebakan batman. 
Potensi Indonesia Ekonomi Kreatif : 1. PARIWISATA 2. TEKNOLOGI.
Untuk yang mau maju para pemuda, mari majulah bersama Indonesia. Dengan syarat harus ada niat dan usaha.
Sejalan dengan ide Indonesia kreatif maka yang dilakukan pemerintah untuk anak mudanya agar maju, dilakukanlah penelitian kepada perilaku pemuda yang menghasilkan 6 perilaku pemuda.
1. Kreator: Kategori pemuda yang krator itu seperti pelaku Start Up, Musisi.
2. Peduli: Relawan, yang senang membantu orang lain.
3. Orang Biasa: Pekerja, fans.
4. Pahlawan: Atlet, Tim Sar.
5. Cendikiawan: yang suka nambah ilmu.
6. Eksplorer: pemuda yang hobinya jalan-jalan (traveler) dan pecinta alam.

Bapak Andoko juga menceritakan pengalamannya saat bergabung ke pemerintahan ini 4 tahun lalu, beliau kaget kalau 15% penduduk Indonesia tidak punya listrik. Dilanjutkan dengan target dan cita-cita pemerintah melalui Mentri ESDM akan merampungkan 99% penduduk akan mendapatkan listrik. 
Perkembangan Ekonomi Kreatif mencapai 17,43% dari total penduduk Indonesia yang berkecimpung di dunia Start Up. Untuk pemuda yang ingin berkecimpung di dunia cendikiawan pemerintah telah menambah anggran yang signifikan. Melalui berbagai beasiswa dalam dan luar negeri.
Di era pemerintahan sekarang atau zaman Bapak Jokowi pemuda yang berprestasi di bidang atlet sangat dihargai terbukti bagi mereka yang meraih medali emas akan langsung diangkat PNS di Kemenpora, serta bonus 20 juta tiap bulan untuk tunjangan hari tua.
Bagi kalian pemuda yang senang jalan-jalan atau pecinta alam pemerintah telah membangun inftastruktur agar destinasi wisata Indonesia mudah dijangkau. Tren Wonderful Indonesia saat ini telah unggul dari Truely Asia dari negara Malaysia. Hal ini berimbas pada meningkatnya devisa negara dengan pemasukan 202 Miliyar USD di tahun 2018.
Nah, bagi pemuda yang pekerja juga bisa maju dan sukses seban pemerintah telah banyak memberkan kemudahan untuk akses modal dan jalan usaha.
Sesi ini ditutup dengan TIPS UNTUK MAJU yang disarikan Bapak Andoko dari pengalamannya, cerita orang sukses dan refrensi lainnya. Paling tidak ada 3 hal yang harus dilakukan.
1. Kenali dirimu, kenali minatmu (Vasion)
Pemuda atau kita yang mau maju harus tahu dimana minat kita, bidang apa yang kita kuasai, lalu fokuslah dengan itu. 
2. Tetap Usaha Pada Minatmu
Mulailah sekarang juga, kalau sudah tahu apa yang harus dilakukan dan dibuat, sebab usia akan semakin bertambah. Orang lain akan terus bergerak dan berkreasi maka kita harus juga bergerak dan memulai dari hal yang sederhana.
3. Evaluasi Diri: Apa yang Perlu
    - Terus Dilakukan
    - Mulai
    - Dihentikan.
Lakukanlah evaluasi dari apa yang telah dilakukan baik perbulan, per tiga bulan atau tertentu. Sebab kita harus tahu dan paham mana yang harus terus dilakukan, harus segera dimulai dan harus dihentikan. Semuanya ini harus dipahami agar apa yang dilakukan semakin baik dan terus baik sehingga mencapai kesuksesan.
Sesi ini ditutup dengan kata bijak dengan kalau kamu mau sukses di bidang apa pun itu maka "Cintailah Indonesia" jangan pernah berhenti untuk mencintainya.

Senin, 13 Juli 2015

Cara Mudik Islami

SUHENDRA


Masa mudik telah tiba. Banyak yang bersiap-siap hendak mudik ke kampung halaman. Moga catatan  ini dapat menambah “bekal” untuk mudik;
• Persiapkan bekal mental sebagaimana kita mempersiapkan bekal materi. Karena mudik biasanya membutuhkan persiapan ekstra dan menempuh perjalanan panjang, sedangkan safar, sebagaimana sabda Rasulullah saw, adalah ‘Sebagian dari azab.’ Keletihan dan berbagai problema sebelum, selama dan sesudah perjalanan, pastinya tidak terhindarkan.
• Usahakan menyertakan keluarga jika memungkinkan. Hal tersebut akan semakin menghangatkan hubungan keluarga disamping dapat menjadi pendamping yang dapat memberikan bantuan dalam safar. Rasulullah saw selalu mengajak salah seorang isterinya, bahkan kadang lebih dari satu isterinya, dalam setiap perjalanan. Atau upayakan jangan safar seorang diri, tapi ada teman pendamping yang dapat saling membantu dan mengingatkan dalam kebaikan. Setan lebih dekat kepada orang yang sendiri, semakin banyak orangnya, setannya semakin menjauh.
• Para wanita secara khusus hendaknya melakukan safar dengan di dampingi mahramnya, sebagaimana pesan Rasulullah saw dalam masalah ini.
• Perdebatan wajib tidaknya mahram di antara para ulama, semestinya tidak membuat seseorang menganggap remeh masalah tersebut. Kecuali jika ada kondisi khusus dalam masalah ini.
• Selesaikan urusan-urusan pribadi yang berkaitan dengan orang lain, jika memungkinkan. Seperti mengembalikan barang titipan, melunasi utang, memenuhi janji-janji, dll. Kalaupun tidak mungkin, sedapatnya meminta maaf dan minta izin kepada orang yang bersangkutan, sambil mempertegas kewajiban-kewajiban yang belum tertunaikan. Rasulullah saw, ketika hendak berangkat hijrah, tidak hanya menugaskan Ali bin Abi Thalib untuk tidur di tempat tidurnya dengan tujuan mengelabui kaumkafir Quraisy yang hendak membunuhnya, tapi beliau juga menugaskannya untuk mengembalikan barang-barang yang dititipkan kepadanya dari masyarakat Mekah.
• Jika ada tanggung jawab terkait dengan tugas pekerjaan atau kedudukan, hendaknya jangan pergi sebelum tugasnya tersebut dilimpahkan dengan jelas kepada orang lain. Banyak kesulitan yang didapati orang-orang yang membutuhkan karena pelimpahan tugas yang tidak jelas. Juga termasuk kebiasaan Rasulullah saw, setiap kali akan pergi ke luar kota Madiah, beliau melimpahkan tugas kepemimpinankepada salah seorang shahabatnya untuk menunaikan tugas-tugas di Madinah.
• Beritahu orang-orang terdekat tentang rencana safar tersebut seraya meminta doa keselamatan atau saling mendoakan serta menyampaikan harapan-harapan serta keinginan-keinginan. Di samping secara sosial hal tersebut akan menambah kedekatan dan kehangatan hubungan sosial kita, dibanding misalnya jika seseorang melakukan safar begitu saja tanpa pesan.
• Jangan lupa persiapkan oleh-oleh yang layak diberikan kepada kerabat. Tidak harus mahal, tapi cukup sebagai untaian kasih sayang dan persaudaraan. “Hendaklah kalian saling memberi hadiah, maka kalian akan saling mencintai….” Begitu sabda Rasulullah saw.
• Perhatikan dan praktekkan zikir-zikir dan doa yang terkait dengan safar, seperti ucapan yg dibaca kepada orang yang ditinggalkan, doa naik kendaraan, doa safar, doa ketika singgah, dll.
Secara umum disunahakan memperbanyak doa, karena saat safar termasuk waktu yang mustajabah (terkabulnya doa).
• Lebih utama jika safar dimulai pada pagi hari, karena Rasulullah saw biasanya apabila mengirim pasukan, beliau melepasnya pada pagi hari. Di samping waktu pagi adalah waktu yang didoakan Rasulullah saw mendapatkan keberkahan. Namun hal ini bukan berarti selain waktu tersebut akan mendatangkan kesialan apabila kita melakukan safar. Justeru keyakinan seperti ini (adanya waktu-waktu sial untuk memulai safar) adalah keyakinan keliru dan menjurus kepada kesyirikan.
Termasuk keyakinan syirik apabila seseorang mengurungkan safarnya karena tanda-tanda yang dia yakini mendatangkan kesialan, seperti jika melihat burung terbang ke kiri dan semacamnya, hal ini dikenal dengan istilah tathayyur.
• Perhatikan pula ketentuan ibadah dalam safar, khususnya terkait keringanan (rukhshah) shalat dalam safar. Seperti kapan mulai shalat qashar jamak, bagaimana caranya dan beberapa kasus yang terjadi. Intinya, shalat tidak boleh ditinggalkan dalam safar, namun di sana ada keringanan yang diberikan syariat.
• Setibanya di kampung halaman, kalau memungkinkan disunnahkan shalat dua rakaat sebelum tiba di rumah. Dapat dicari masjid terdekat. Sebagaimana halnya Rasulullah saw biasa melakukannya.
• Shalat sunah dua rakaat sebelum tiba di rumah, dipahami oleh para ulama sebagai pemberiantahu akan kedatangan. Jangan sampai seseoran pulang ke kampungnya halamannya, tidak ada seorang pun yang diberitahu sebelumnya, ‘ujuj-ujug’ tahu-tahu sudah ada di depan pintu. Hal ini tentu tidak layak.
• Upayakan sedapat mungkin mengunjungi kerabat; Terutama orang tua, para saudara, paman atau bibi, kakek dan kerabat jauh. Inilah yang paling tepat dikatakan silaturrahim, yaitu menyambung hubungan kepada orang-orang yang memiliki kekerabatan dan pertalian darah. Semakin dekat kekerabatannya, semakin kuat tuntutan silaturhim kepadanya. Jangan sampai sudah ke rumah sahabat dan berjalan-jalan ke sana-sini, sebelum kita mendatangi para kerabat. Apalagi jika lokasinya dekat dan mudah dijangkau. Bahkan jika kerabat tersebut terkesan memutuskan hubungan, justeru nilai silaturrahim yang hakiki, sebagaimana sabda Rasulullah saw, adalah manakala kita berusaha menyambung hubungan sementara kerabat kita berusaha memutuskannya.
• Jika orang tua sudah meninggal, jangan lupa berziarah ke kuburnya, mendoakan dan memohonkan ampunan untuknya. Selebihnya termasuk bagian birrulwalidain kepada orang tua yang sudah meninggal, hendaknya kita mengunjungi orang yang dekat dengan orang tua kita semasa hidupnya, sebagaimana hal tersebut Rasulullah saw katakan.
• Hindari sikap, perkataan dan penampilan yang memberi kesan bahwa kita memiliki kelebihan di hadapan kerabat, apalagi tindakan yang nyata-nyata menunjukkan kesombongan, baik dalam urusan dunia maupun agama. Kedepankan sikap ramah, tawadu, merasa perlu dengan raut muka berseri dan penuh perhatian. Hindari sejauh-jauhnya tindakan yang memberi kesan meremehkan atau yang dapat mengundang ketersinggungan.
• Jangan lupa tetap dalam aktifitas ibadah dan dakwah di kampung halaman. Agar masa liburan kita tidak melulu berisi dengan kegiatan senang-senang dan hura-hura, tapi juga bernilai ibadah dan dakwah.
Beberapa Zikir dan Doa terkait;
Ucapkan kepada orang yang anda tinggalkan;
« أَسْتَوْدِعُكُمُ اللهُ الَّذِي لاَ تَضِيْعُ وَدَائِعُهُ »
“Aku titipkan engkau kepada Allah yang tidak akan menyia-nyiakan barang yang dititipkan” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Doa yang dibaca orang yang ditinggal kepada musafir :
« أَسْتَوْدِعُ اللهَ دِيْنَكَ، وَأَمَانَتَكَ، وَخَوَاتِيْمَ عَمَلِكَ »
“Aku titipkan kepada Allah agamamu, amanatmu dan akhir perbuatanmu” (HR. Ahmad dan Tirmizi)
Doa ketika memulai perjalanan, berdoalah:
اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ، وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِي سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى، وَمِنَ اْلعَمَـلِ مَا تَرْضَى، اللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ، الَّلهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ، وَالْخَلِيْفَةُ فِي الأَهْلِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُـوْذُ بِكَ مِنْ وَعَثَاءِ السَّفَرِ، وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ، وَسُوْءِ الْمُنْقَلَبِ فِي الْمَالِ وَالأَهْل
ِ
“Allah Maha Besar 3x, Maha suci Tuhan Yang mengusahakan kami untuk mengendarai ini. Sedang sebelumnya kami tidak mampu. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan (dihari kia-mat). Ya Allah, sesungguhnya kami mohon kebaikan dan takwa dalam bepergian ini, kami mohon perbuatan yang meredhokanmu. Ya Allah, permudahlah perja-lanan kami ini, dan jadikanlah perjalanan yang jauh seolah-olah dekat. Ya Allah, Engkaulah teman dalam bepergian dan yang mengurusi keluarga(ku). Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kelelahan dalam bepergian, pemandangan yang menyedihkan dan perubahan harta dan keluarga yang jelek”.
Apabila kembali, doa di atas dibaca lagi dan ditambah:
آيِبُوْنَ، تَائِبُوْنَ، عَابِدُوْنَ، لِرَبِّنَا حَامِدُوْنَ
“Kami kembali dengan bertobat, tetap beribadah dan selalu memuji kepada Tuhan Kami“
Doa ketika singgah di sebuah tempat
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التاَّمَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
“Aku berlindung kepada Allah dengan kalimat-kalimat-Nya yang sempurna dari keburukan apa yang Dia ciptakan“ (HR. Muslim)
Doa ketika singgah di sebuah negeri/kota
« اللَّـهُمَّ رَبَّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَمَا أَظْلَلْنَ وَاْلأَرَضِيْنَ السَّبْعِ وَمَا أَقْلَلْنَ وَرَبَّ الشَّيَاطِيْنِ وَمَا أَضْلَلْنَ وَرَبَّ الرِّيَاحِ وَمَا ذَرَيْنَ ، أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذِهِ الْقَرْيَةِ وَخَيْرَ أَهْلِهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا »
“Ya Allah, Tuhan tujuh langit dan apa yang dinaunginya, Tuhan penguasa tujuh bumi dan apa yang ada diatasnya, Tuhan yang menguasai syetan-syetan dan apa yang mereka sesatkan, Tuhan yang menguasai angin dan apa yang diterbangkannya. Aku mohon kepada-Mu kebaikan desa ini, keluarga dan apa yang ada didalamnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan desa, penduduk dan apa yang ada di dalamnya”